Pengembangan Rumah Sakit Pendidikan Di Kalsel Diminta Dikaji Lebih Dalam

04-11-2011 / KOMISI X

 

Komisi X DPR RI meminta Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan untuk mengkaji lebih dalam perencanaan pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sakit Pendidikan.

Hal itu disampaikan saat kunjungan kerja Komisi X DPR ke Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (31/10) yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X Asman Abnur.

Dalam kesempatan tersebut, anggota Komisi X H. Abdul Hamid Wahid mengatakan, pengembangan RSUD menjadi Rumah Sakit Pendidikan bukan hanya sekedar memberikan pelayanannya saja, tapi sudah dititikberatkan pada disiplin keilmuannya, untuk itu kajian ini perlu dilakukan.

Abdul Hamid menambahkan, jika Pemda Kalsel dapat mewujudkan RSUD ini menjadi RS Pendidikan, tentunya ini prestasi yang membanggakan.

Senada dengan itu, Itet Tridjajati Sumarijanto, mengatakan, perencanaan RS Pendidikan itu harus terlebih dulu dilakukan penelitian dan harus ada informasi data yang lengkap serta dilengkapi dengan SDM khusus.

Terhadap rencana pengembangan RSUD menjadi Rumah Sakit Pendidikan, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin meminta dukungan anggaran untuk Pengembangan RSUD Ulin Banjarmasin menjadi Rumah Sakit Berstandar Internasional, Rumah Sakit Kelas A Pendidikan, yang sekaligus menjadi Pusat Rujukan Penyakit Kanker dan Jantung di regional Kalimantan. 

Menurut Rudy, total dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan Rumah Sakit Pendidikan tersebut adalah sebesar Rp 288 milyar. Sampai dengan Tahun 2012 dana APBD yang sudah dianggarkan sebesar Rp 14,9 milyar  (T.A. 2012 APBD 31 milyar rupiah).

Mengingat besarnya dana yang dibutuhkan, tentunya Pemda Kalsel membutuhkan dukungan dana  dari APBN, dan dana yang dibutuhkan sebesar Rp 242 milyar. Dana tersebut, katanya, untuk keperluan pembangunan fisik (poliklinik dan lain-lain), serta pengadaan alat kesehatan dan alat kedokteran.

Selain itu, Pemda Kalimantan Selatan juga mengharapkan dukungan anggaran untuk penyediaan peralatan kesehatan bagi Pembangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) di Banjarmasin.

Motivasi dibangunnya RSGM ini menurut Rudy disebabkan Kalsel adalah daerah yang tertinggi kerusakan giginya secara nasional, sehingga diperlukan pembangunan Rumah Sakit  Gigi dan Mulut ini agar generasi yang akan datang kesehatan giginya membaik dibandingkan kondisi sekarang.

Berdasarkan penelitian, masyarakat di Kalsel banyak yang mengalami kerusakan gigi karena salah satu unsur dalam kandungan air di provinsi ini nol, sehingga masyarakat banyak yang mengalami kerusakan gigi.

Guna mewujudkan RSGM itu, total dana yang dibutuhkan sebesar Rp 102 milyar, terdiri dari Rp 72 milyar untuk bangunan dan Rp 30 milyar untuk alat kesehatannya. Untuk pembangunan fisik RSGM dibiayai dari dana APBD (Tahun 2011 sebesar Rp 32 milyar, dan tahun 2012 Rp 40 milyar). (tt)

 

BERITA TERKAIT
Legislator Minta Menteri Kebudayaan Lakukan Revitalisasi Budaya Adat Daerah
04-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI, Mercy Chriesty Barends, menyoroti berbagai persoalan di daerah transmigrasi, terutama benturan kepentingan...
Naturalisasi Tiga Pemain Disetujui Rapat Paripurna DPR, Hetifah: Langkah Besar untuk Timnas Indonesia
04-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Paripurna DPR RI menyetujui permohonan pemberian kewarganegaraan kepada Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx,...
Sampaikan Dua Catatan, Komisi X Setujui Naturalisasi Tim Geypens, Dion Markx dan Ole Romenij
03-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi X DPR RI memutuskan menyetujui rekomendasi pemberian kewarganegaraan RI terhadap tiga atlet sepak bola, yakni Tim...
Komisi X Akan Awasi Perubahan Sistem Penerimaan Murid Baru dari Zonasi ke Domisili
02-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan atas perubahan...